obat alami tumor lambung
obat alami tumor lambung
yang terbuat dari bahan dasar ekstrak teripang sejenis khewan laut
berbentuk seperti timun laut spesies sticophus hermanii yang banyak
mengandung protein,dan lemak HDL,serta glikosida yang tinggi mampu
mengendalikan sel-sel tumor dalam tubuh secara selektif ,disamping itu
juga mengandung zat anti peradangan dan pembengkakan sel,sehingga tidak
heran banyak peneliti di dunia yang meneliti dan mengembangkan produ
obat alami tumor lambung dari khewan laut ini.
Ini salah satu bukti keunggulan obat alami tumor lambung:
"Tiga hari mengkonsumsi obat alami tumor lambung jellygamat,
kondisi tubuh Retno mulai membaik. Badan saya lebih fit dan tidur lebih
nyenyak, katanya. Keesokan harinya Retno memeriksakan diri. Saat
diperiksa, dokter menyatakan kondisi lambungnya sudah membaik"
TESTIMONI :
obat alami tumor lambung
Trubus, Edisi: Senin, 04 September 2006 08:06:42
Tumor lambung itu
datang dengan isyarat ruam-ruam merah di permukaan kulit Retno Dewi
Kurniati yang putih. Demam kemudian mengiringinya. Ia menduga itu gejala
serangan cacar air. Namun, 4 jam berselang, kerongkongan perempuan 41
tahun itu seperti tersumbat. Betapa sulitnya bernapas saat itu. Ia
merasa maut menjemput sehingga dengan terbata-bata meminta maaf kepada
suami. Mendengar kata-kata sang istri, Danu Ismedi-suami Retno-hanya
tertegun. Saya mengira istri saya terkena serangan jantung, kenang Danu.
Tak tega melihat
penderitaan istri, keesokan harinya Danu bergegas membawa Retno ke
dokter. Saran dokter, agar Retno diperiksa di Rumahsakit Mitra
Internasional, Jatinegara, Jakarta Timur. Namun sebelumnya, ibu dua anak
itu mesti dirontgen dan cek darah.
Di rumahsakit
rujukan, dokter spesialis penyakit dalam memeriksa hasil tes darah dan
rontgen. Kesimpulan dokter: tak ada masalah pada jantung Retno. Dokter
menduga, ia hanya menderita gastroartritis alias radang lambung. Oleh
sebab itu, Retno hanya diberi resep obat untuk mengurangi mual dan
kembung seperti yang diberikan pada penderita maag.
Endoskopi
Semakin hari derita
Retno kian bertambah. Selain sesak napas yang semakin kerap kambuh,
perutnya juga membuncit. Di kantor, banyak rekan yang menyangka saya
hamil, ujar Retno. Dua pekan kemudian, Danu membawa Retno ke salah
seorang kerabatnya yang juga dokter spesialis penyakit dalam. Hasil
diagnosis kerabatnya itu pun sama: Retno hanya menderita gastroartritis.
Karena tak ada
gejala membaik, Retno mencoba pengobatan alternatif. Sambil mengkonsumsi
obat dokter, ia juga mengasup herbal. Sayang, sebulan mengkonsumsi
herba itu tak juga mengurangi derita Retno. Ia pun mencoba pengobatan
alternatif berupa terapi aura. Hasilnya sama, tak ada perubahan berarti.
Retno kembali
berkonsultasi dengan dokter klinik di tempatnya bekerja. Dokter
menyarankan untuk menemui salah seorang dokter spesialis penyakit dalam
lainnya di rumahsakit tempat ia memeriksakan diri pertama kali. Karena
penasaran, akhirnya Retno menuruti.
Pada Mei 2005,
Retno menemui dokter yang disarankan itu. Ia pun menceritakan keluhan
dan aneka pengobatan yang tak kunjung menyembuhkan penyakitnya. Sang
dokter akhirnya menyarankan untuk dilakukan endoskopi. Setelah dibius,
sebuah kamera mikro dimasukkan ke mulut Retno. Secara perlahan kamera
itu menyusuri kerongkongan.
Dibakar
Ketika kamera
mencapai lambung, dokter melihat kejanggalan. Pada dinding lambung
terdapat beberapa benjolan. Pada lambung istri Anda terdapat polip, kata
Danu menirukan ucapan dokter. Menurut dr Arijanto Jonosewojo SpPD,
spesialis penyakit dalam RS Dr Soetomo, Surabaya, polip lambung semacam
tumor. Seperti halnya tumor, polip merupakan pertumbuhan sel dinding
lambung (mukosa) yang abnormal. Penyebabnya belum jelas. Kemungkinan
besar disebabkan faktor genetik, katanya.
Polip menyebabkan
produksi asam lambung meningkat. Akibatnya, perut kembung. Dalam jangka
waktu tertentu, polip dapat berubah menjadi kanker. Oleh sebab itu harus
segera ditangani. Pada tahap awal, pasien diberi obat-obatan untuk
meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mematikan sel tumor.
Jika sudah
membesar, polip harus dibakar. Itulah yang ditawarkan dokter kepada
Retno. Meski mulanya ngeri, akhirnya Retno menyanggupi. Pada Juni 2005,
ia kembali menemui sang dokter. Setelah dibius, kamera mikro dan alat
pembakar berupa batang elastis sebesar sapu lidi dimasukkan ke dalam
lambung melalui mulut. Ujung alat berbahan logam yang dipanaskan.
Kemudian, ujung alat itu disentuhkan satu per satu pada
benjolan-benjolan di dinding lambung hingga luruh.
Operasi itu
berjalan singkat, hanya 15 menit. Setelah siuman, Retno diperbolehkan
pulang. Agar benar-benar sembuh, Retno dibekali 3 obat berupa tablet dan
1 obat cair. Obat tablet dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 1
tablet; obat cair masing-masing 1 sendok makan. Selama penyembuhan,
Retno mesti disiplin mengkonsumsi obat. Jika luput, terapi mesti
dilakukan dari awal. Ia pun harus berpantang makanan yang menghasilkan
gas saat dicerna di lambung, seperti kubis, daun singkong, cokelat, dan
keju.
Setiap dua pekan,
Retno memeriksakan diri. Tak terasa, delapan bulan sudah wanita
kelahiran Bogor itu menjalani proses penyembuhan. Selama itu pula ia
terus-menerus mengkonsumsi obat-obatan kimia. Namun, kesembuhan tak juga
menghampiri. Buktinya saya harus minum obat terus. Berarti lambung saya
belum sembuh, katanya.
Pada Maret 2006, ia membaca Trubus yang memuat artikel tentang khasiat jelly teripang untuk mengobati penyakit lambung. Karena berharap sembuh, Retno pun menghubungi salah satu agen dan memesan obat alami tumor lambung jelly teripang. jelly gamat-sebutan teripang di Malaysia-itu dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Khawatir menimbulkan efek buruk, Retno berhenti mengkonsumsi obat dokter.
Pada Maret 2006, ia membaca Trubus yang memuat artikel tentang khasiat jelly teripang untuk mengobati penyakit lambung. Karena berharap sembuh, Retno pun menghubungi salah satu agen dan memesan obat alami tumor lambung jelly teripang. jelly gamat-sebutan teripang di Malaysia-itu dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Khawatir menimbulkan efek buruk, Retno berhenti mengkonsumsi obat dokter.
Tiga hari mengkonsumsi obat alami tumor lambung jelly
teripang, kondisi tubuh Retno mulai membaik. Badan saya lebih fit dan
tidur lebih nyenyak, katanya. Keesokan harinya Retno memeriksakan diri.
Saat diperiksa, dokter menyatakan kondisi lambungnya sudah membaik.
Padahal, pada pemeriksaan sebelumnya, tak satu pun komentar itu terucap
dari sang dokter. Ia pun tak dianjurkan lagi untuk memeriksakan diri.
Untuk berjaga-jaga, dokter hanya meresepkan satu jenis obat.
Antiangiogenesis
Keampuhan obat alami tumor lambung jelly
gamat mengusir tumor telah dibuktikan Tong Y, dkk, dari Divisi
Farmakologi Antitumor, State Key Laboratory of Drug Research, Shanghai
Institute of Materia Medica, Chinese Academy of Sciences, Shanghai,
Cina. Tong mengisolasi saponin sulfat dari teripang Pentancta
quadrangulari yang disebut philinopside A. Dengan menyuntikkan 2-10
mikroliter philinopside A pada aorta tikus, sanggup mencegah pembentukan
pembuluh darah mikro baru (angiogenesis) pada sel tumor. Akibatnya, sel
tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan
akhirnya mati. Hasil itu membuktikan bahwa philinopside A pada teripang
berpotensi sebagai
Antitumor.
Nun di Rusia, Popov
AM, periset Pacific Institute of Bioorganic Chemistry, Far East
Division of the Russian Academy of Sciences, Vladivostok, Rusia, juga
meneliti khasiat teripang mengatasi tumor. Ia membandingkan efek
sitotoksik antara obat alami tumor lambung teripang
dan ginseng. Pada pemberian 5-20 mikrogram ginsenosida-karbohidrat pada
ginseng-tidak memberikan efek sitotoksik yang signifi kan. Sedangkan
glikosida dari teripang seperti echinosida A dan B, holothurin A dan B,
holotoxin A1, dan curcumariosida G1, mempunyai aktivitas sitotoksik
signifi kan. Hal itu mengukuhkan khasiat teripang yang berpotensi
antitumor dan antikanker.
Beragam senyawa aktif yang terkandung dalam obat alami tumor lambung
teripang itulah yang berperan mengatasi polip lambung alias tumor
lambung. Dengan mengkonsumsi ekstrak teripang secara rutin, Retno Dewi
Kurniati akhirnya sembuh dari derita polip lambung.
(Imam Wiguna/Peliput: Vina Fitriani)